DIBALIK DUKACITA atas terpanggilnya Bapak Pendeta Loius Faidiban M.Th

 

Sebagai civitas Akademika STFT GKI I. S Kijne Jayapura, seusai liburan semester ganjil 2018/2019 ini kita telah mengalami dukacita yang mendalam setelah meninggalnya, Pendeta Loius Faidiban M.Th, bagi dosen, sebagai teman sepelayanan, Lalu bapa sebagai dosen bagi mahasiswa dan juga sebagai seorang ayah bagi keluarga yang di tinggalkan. Dan juga anak didik kami sebagai dosen, bagi mahasiswa/wi teman seperjuangan dan sebagai keluarga anak, adik dan kakak saudari Agnes Marey kita merasa ada kehilangan, kita bersedih, kita menangis.

Tetapi semua yang dilakukan sebagai civitas akademika di STFT GKI I. S Kijne Jayapura adalah Sebuah usaha untuk mempertanggungjawabkan panggilan Tuhan.  Oleh karena itu, semua yang dilakukan di kampus STFT GKI I. S Kijne adalah Proses penyataan Tuhan. Untuk menyatakan, kasih, anugerah kelebihan-Nya dalam wujud pemeliharaan dan pembimbingan juga kepada tempat beristriahatan terakhir yang kita lihat melalui dukacita yang di alami selama awal semester ini. Nampak dalam semua yang terjadi. Namun pekerjaan di tempat takan pernah berhenti terlihat semangat, jiwa raga para dosen, karyawan dan juga mahasiswa/wi cukup menyenangkan dan memuaskan saat ini.

Perjumpaan Adalah Awal Dari Berpisahan.

        Salah satu tulisan terpampang di kamar mandi STFT GKI Aspura “kita berpisah karena perjumpaan” lalu saya sejenak berpikir mengapa kita bertemu? Tapi, benar juga kita selalu bertemu. Sejak kita lahir, kita menemukan dunia yang begitu indah, lalu kita menikmatinya. Menikmati dalam proses yang lama. Dalam proses itu, ada pertemuan-pertemuan yang membahagiakan ataupun tidak, pertama dimulai dari sang Ibu dan ayah, adik dan kakak, kemudian melangkah ke lingkungan, disana ada teman, pacar, guru/dosen atau sebagai tim kerja untuk menyukseskan satu tujuan yang di inginkan. Namun, semuanya di akhiri dengan kematian. Kematian itu masih nihil, hanya diketahui oleh diri masing-masing sejak ajal kematiannya. Maka hidup kita itu ada perjumpaan dan bepisahan. Perpisahan terjadi karena adanya pertemuan.

Di Semester ini, adalah semester yang mengembirakan dan juga menyedihkan bagi civitas akedemika STFT GKI I. S Kijne Jayapura. Sebenarnya dua situasi ini bukan hal baru, dua situasi ini selalu mengikuti kita. Sampai ajal hidup kita. Susahnya adalah banyak teman-teman diantara kita mengundurkan diri, lalu beberapa teman-teman senasib dari anatar kita juga mengakhiri hidup, atau bapa atau mama, adik atau kakak atau orang yang kita kasihi, peristiwa-peristiwa ini terjadi karena kecelakaan atau sakit. Tetapi juga para dosen kita mengalami masa pensiun di tahun 2018. Tentu disini kita mengalami kesedihan. Lalu kita juga senang karena ada keberhasilan-keberhasilan yang kita dapatkan di semester lalu, seperti mengerjakan semua tugas-tugas, dosen-dosen telah mengajar kita dengan penuh tanggung jawab, lalu sudah menjalankan semua perencanaan dengan bertanggungjawab baik itu senat mahasiswa maupun senat perguruan Tinggi. Begitu juga, karena kerja keras dari para dosen, karyawan/ti dan juga para mahasiswa /wi sekolah kita prodi Teologi mendapatkan akreditasi B, dan juga kita boleh mendapatkan program wifi yang gratis dan adalah suatu sukacita, kegembiraan dan peningkatan mutu.

Kita mensyukuri semua cinta dan campur tangan Tuhan yang melimpahkan setiap sukacita maupun dukacita dalam memulai semester ini. Dalam memasuki semester baru kita perlu menerima itu dengan senyuman manis Kristus. Karena senyuman manis merupakan jiwa dan sifat Tuhan kita, didalam pikiran, perasaan dan yang paling penting melalui hati dan pikiran. Karena didalamnya menyimpan kehidupan.

Kata Jhon Calvin berkata, “ Kalau Tuhan memilih kita, itu bukan karena mata kita yang indah” itu berarti kita bukan apa-apa. Kita sama seperti manusia yang lain. Tetapi yang menentukan KITA adalah pikiran dan Hati yang kuat daripada tubuh yang kuat. Karena pikiran dan hati kita adalah tempatnya sendiri dan tubuhnya. Karena dari situ kita menemukan surga atau neraka. Tetapi, kita perlu tahu bahwa tidak cukup memiliki pikiran/hati yang baik. Tetapi yang utamanya adalah menggunakannya sebaik-baik mungkin, hanya untuk kemuliaan Tuhan.

Lalu yang perlu diapresiasi adalah sebuah animo, yang di miliki oleh kita adalah solid mempunyai keberanian untuk mencoba. Mencoba untuk memberbaiki diri dari setiap kekurangan-kekurangan yang dimiliki dengan komiten tinggi melalui usaha kerja keras. Tidak melihat pada kekurangan-kekurangan kita.

 

 Kesimpulan.

      Sukacita dan Dukacita, kegagalan dan kesuksesan adalah bagian dari hidup kita. Kita semua ada di zona itu. Akhir kata selamat memulai aktivitas, dengan penuh semangat. selamat menghadapi kuliah,  tugas-tugas dan ingat kita sebagai mahasiswa, jangan jadikan tugas-tugas itu sebagai beban, tetapi jadikan tugas-tugas dan waktu-waktu kuliah itu sebagai sebuah anugerah. Tetapi, juga sebagai dosen dan karyawan-karyawati selamat melayani, selamat menjadi domba untuk membimbing, bagi mahasiswa/wi. 

Marilah, kita bekerja sebelum datangnya hari gelap yang menimpa kita. Selama masih ada kesempatan!
Selamat menghadapi semester baru di tahun 2019
Tuhan Yesus sayang kita.
 

(Erik Aliknoe)

"

"

"

"